![]() |
Rido ditemukan meninggal dunia di perairan antara Pulau Sibonta dan Pulau Air |
Palapanews.id--Harapan keluarga untuk menemukan Rido (16) dalam keadaan selamat akhirnya pupus. Setelah tiga hari pencarian intensif tanpa kenal lelah, tim SAR gabungan menemukan jasad remaja asal Kabupaten Solok itu pada Selasa pagi (22/4/2025), sekitar pukul 10.00 WIB.
Rido ditemukan meninggal dunia di perairan antara Pulau Sibonta dan Pulau Air, sekitar 12 mil laut atau sekitar 22 kilometer dari lokasi terakhir ia terlihat, yakni Pantai Pasie Nantigo, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.
“Korban ditemukan di titik koordinat 0°56'53.96" LS dan 100°8'35.26" BT oleh tim SAR bersama nelayan yang turut melakukan penyisiran,” kata Hendri, Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Kelas A Padang, saat dikonfirmasi.
Penemuan ini menjadi akhir dari operasi pencarian yang berlangsung sejak Sabtu sore (20/4/2025), saat Rido dilaporkan hilang terseret ombak besar usai mandi di pantai bersama tiga temannya. Peristiwa itu terjadi setelah mereka jogging santai di kawasan Pantai Ujung Batu.
Awalnya suasana tampak tenang, namun ombak besar datang tiba-tiba. Rido yang tengah mandi tak sempat menghindar. Usaha teman-temannya untuk menyelamatkannya tak membuahkan hasil. Mereka langsung panik dan meminta pertolongan warga sekitar, sebelum akhirnya melapor ke Kantor SAR Padang.
Sejak hari pertama pencarian, tim SAR dikerahkan dengan metode penyisiran laut menggunakan perahu karet bermesin (RIB 02), perahu nelayan, serta patroli darat menyusuri garis pantai. Di hari ketiga, operasi semakin diperluas dengan melibatkan tujuh tim pencari yang menyisir area laut seluas 6 NM², dan dua tim darat menyusuri pantai.
Tak hanya Basarnas, pencarian ini melibatkan banyak unsur lain seperti TNI, Polairud, Brimob, Damkar, PMI, BPBD, relawan KSB, Padang Baywatch, Satpol PP, aparat kecamatan, komunitas peselancar, hingga masyarakat setempat. Sejumlah alat canggih juga digunakan, mulai dari drone thermal, alat pendeteksi bawah air Aqua Eye, hingga peralatan medis dan komunikasi.
Setelah ditemukan, jenazah Rido langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah duka di Kabupaten Solok. Dengan ditemukannya korban, pihak SAR mengusulkan penutupan operasi pencarian.
Musim Ombak Tinggi, Warga Diimbau Lebih Waspada
Peristiwa ini menambah panjang daftar korban terseret ombak di wilayah pesisir Sumatra Barat dalam beberapa bulan terakhir. Menurut catatan Basarnas, sepanjang awal tahun 2025 ini sudah ada lima kejadian serupa yang melibatkan wisatawan dan warga setempat.
“Musim sekarang ini memang rawan gelombang tinggi. Kami mengimbau warga dan wisatawan untuk lebih waspada, terutama yang ingin berenang di laut. Pastikan selalu ada pengawasan dan jangan abaikan peringatan cuaca,” tambah Hendri.
Pantai Pasie Nantigo sendiri memang cukup populer di kalangan anak muda untuk jogging atau sekadar bersantai. Namun, kondisi ombak yang tidak selalu bisa diprediksi membuat pantai ini perlu perhatian lebih dari pengelola wisata dan pihak terkait, agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
Semoga kejadian ini menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa laut tak bisa diprediksi dan keselamatan harus selalu diutamakan. (*)
0 comments :
Posting Komentar